![]() |
Teman-teman di lingkaran 1 saya mungkin paham betapa saya menyukai topik-topik terkait pengelolaan keuangan, serta disusul pula dengan topik-topik entrepreneurship. Nah, bayangkan jika kedua topik ini digabungkan, pastinya akan jadi topik yang sulit untuk dilewatkan, meskipun diadakannya di sabtu pagi. Kebetulan pagi itu saya diundang oleh teman-teman blogger untuk berpartisipasi di acara Ngopi Bareng Bang Amar dengan tema “Bijak Merencanakan Keuangan”. Acara ini diadakan pada 20 Maret 2021 oleh aplikasi Tunaiku, pinjaman online terpercaya dari Amar Bank.
Topik yang dibicarakan intinya membahas kenyataan bahwa sekarang ini punya usaha sendiri jadi cita-cita banyak orang. Tapi, kondisi keuangan yang nggak stabil selalu menjadi salah satu halangannya. Di acara ini, hadir Aidil Akbar Majid, pakar financial planning yang memberi saran agar kita jangan menjadikan kondisi keuangan kita sebagai alas an mengapa ide usaha kita tidak terwujud. Dalam acara ini akan hadir juga, Ghaida Nuris Tsara, Coordinator Referral Program Tunaiku Amar Bank, yang akan menjelaskan lebih dalam mengenai Tunaiku di webinar ini.
Menarik sekali pagi itu Aidil Akbar Majid membahas tentang banyaknya ide anggota masyarakat Indonesia untuk menjalankan usaha sendiri, khususnya di economic recovery era pasca pandemi saat ini. Namun sayang, rencana tersebut masih kerap terbentur masalah klasik yaitu masalah pendanaan.
Berkaca dari pengalaman saya sendiri, dahulu tidak cuma pendanaan sih yang jadi masalah utama saat kita ingin membuka usaha sendiri, melainkan juga legalitas usaha. Namun untungnya sekarang pemerintah semakin menyederhanakan perizinan untuk mendirikan usaha, apalagi bagi UMKM. Nah, jadinya sayang banget kan, kalo kita tetap mengurungkan niat kita buat membuka usaha sendiri. Seperti kebanyakan orang, saya juga dididik untuk tidak berhutang. Well, meskipun ada benarnya, namun idealisme itu tidak sepenuhnya tepat.
Pagi itu, Aidil Akbar menjelaskan juga tentang konsep hutang baik dan hutang buruk. “Banyak dari kita tau caranya berhutang, tapi sayangnya kita tidak pernah diajarkan cara berutang yang baik dan benar,” papar Aidil Akbar.
Menurut Aidil, pertanyaan yang penting jadi refleksi kita adalah untuk apa kita berutang? untuk memenuhi kebutuhan hidup kita? untuk memenuhi gaya hidup kita? untuk meningkatkan taraf hidup kita? Ke arah positif atau negatif? Jelas seharusnya kita tahu dulu tujuan kita berhutang sebelum berhutang, seperti tabel di bawah ini.
![]() |
presentation by Aidil Akbar |
Nah, jika untuk modal usaha, artinya hutang itu akan digunakan untuk investasi atau business ownership, maka dengan perhitungan yang matang, sah-sah saja lho jika kita ingin berhutang.
Sebenarnya saya sempat mempertimbangkan opsi ini, tetapi karena bisnis saya baru mau mulai, jika saya ke bank, maka mereka baru bisa memberikan pinjaman untuk usaha yang sudah berjalan beberapa tahun, jadi pilihan saya apa. Nah, beruntungnya kita sekarang hidup di era teknologi yang memberikan opsi fintech dan pinjaman online pada kita.
Namun jangan gegabah, Aidil juga mengingatkan kita untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum mulai berinteraksi dengan pinjaman online. Pilih pinjaman online yang benar-benar bisa dipercaya dan terjaga reputasinya. Beberapa parameter yang harus dipertimbangkan ketika memilih pinjaman online yaitu: terpercaya & reputable, terdaftar Di OJK, limit cukup memadai , cicilan bisa panjang, jaminan yang diagunkan, bunga kompetitif dan ada aplikasi (online) di Platform (google playstore / IOS). Lebih jauh Aidil Akbar juga menghimbau peserta untuk mewaspadai pinjaman online illegal yang ceritanya sudah berseliweran di mana-mana.
Lebih lanjut Aidil Akbar menjelaskan, “Dengan semakin bertambahnya tingkat literasi keuangan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan keluarga atau pribadi maupun usaha menjadi lebih optimal. Sementara bagi industri jasa keuangan, dengan meningkatnya literasi keuangan masyarakat, potensi transaksi keuangan diharapkan semakin tinggi sehingga mendorong para pelaku industri jasa keuangan menciptakan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat”.
Bicara soal industri jasa keuangan, di siang itu saya juga berkenalan dengan Tunaiku, pinjaman online terpercaya dari Amar Bank. Pemanfaatan produk digital memang menjadi penting untuk menghadirkan layanan keuangan mudah diterima oleh masyarakat. Nah, dalam hal ini Amar Bank ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan keuangan formal yang terpercaya, terjamin, dan tentu saja berkontribusi terhadap peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Itulah sebabnya Amar Bank meluncurkan aplikasi Tunaiku yang merupakan sebuah platform pinjaman digital tanpa agunan yang memberikan solusi finansial bagi masyarakat yang kurang terlayani atau belum dilayani oleh lembaga keuangan formal.
![]() |
presentasi Ghaida Nuris Tsara |
Coordinator Referral Program Tunaiku - Amar Bank, Ghaida Nuris Tsara mengatakan, “Amar Bank hadir untuk memberikan berbagai solusi layanan keuangan yang dibutuhkan masyarakat dalam mengatasi permasalahan keuangan. Untuk itu, selain terus berinovasi dalam meningkatkan layanan perbankan digital yang cerdas (intelligent) serta memperkenalkan produk dan layanan baru yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga dapat membantu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik, Amar Bank juga terus mendorong agar masyarakat agar melek keuangan melalui berbagai kegiatan edukatif tentang literasi keuangan sehingga komitmen kami tersebut dapat terwujud.”
Sejauh ini, layanan keuangan digital Tunaiku telah diunduh oleh hampir 5 juta pengguna sejak pertama kali diluncurkan tahun 2014 dan telah memberikan manfaat kepada lebih dari 400 ribu masyarakat di Indonesia, dengan total pembiayaan yang telah tersalurkan mencapai Rp 5.2 triliun untuk membantu kebutuhan produktif masyarakat Indonesia.
Jika ingin memanfaatkan layanan Tunaiku, masyarakat bisa langsung mengunjungi website tunaiku.com untuk mengetahui lebih lengkap mengenai layanan Tunaiku atau juga bisa langsung mengunduh aplikasi Tunaiku yang tersedia di Google Play Store dan App Store. Selain itu, bagi yang ingin mendapatkan peluang pemasukan tambahan, bisa juga bergabung dalam Program Referral Tunaiku Amar Bank sebagai agen literasi keuangan, yang informasi lebih lengkapnya bisa dilihat di website.