Wednesday, August 30, 2006

Party Monster



Dalam Wikipedia bisa ditemukan definisi Deja Vu adalah, "the experience of feeling that one has witnessed or experienced a new situation previously." Term ini diucapkai pertama kali oleh peneliti parapsikologi Perancis, Emile Boirac. 70% dari jumlah populasi manusia mengaku bahwa setidaknya mereka pernah mengalami deja vu sekali dalam seumur hidupnya.

Pujangga Charles Dickens dalam karyanya David Copperfield (ini judul buku, bukan pesulap) menggambarkan deja vu sebagai berikut:

We have all some experience of a feeling, that comes over us occasionally, of what we are saying and doing having been said and done before, in a remote time - of our having been surrounded, dim ages ago, by the same faces, objects, and circumstances - of our knowing perfectly what will be said next, as if we suddenly remember it!

Namun perjalanan ke Bali Agustus tahun ini sama sekali bukan deja vu. Satu-satunya kaitan dengan Deja Vu, hanyalah nama sebuah club kondang di daerah Seminyak, Kuta, yang tahun ini kembali gw datangi. Tempat bersejarah untuk gw, karena di tempat inilah beberapa tahun silam gw sukses berkenalan dengan magic mushroom yang mengejutkan, tak ada duanya dan bikin doyan. Huehehehe....

Bukan deja vu, kalau dalam kunjungan ke Bali tahun ini kembali mencicipi magic mushroom dan menyaksikan layang-layang warna-warni yang indah sekali dari poolside Hotel New Arena yang asri.

Salah satu yang 'agak' berlebih dalam perjalanan ke Bali kali ini adalah party-nya. Delapan hari delapan malam di Bali ternyata setiap malam 'terpaksa' clubbing. Siapa yang maksa? Well, beberapa karena memang agenda party yang penting. Yang lain adalah karena menemani teman-teman DJ yang manggung di sana. Untunglah agenda tamasya tak banyak terganggu. Maka gw masih bisa pulang dengan kulit hitam mencrang ala gigolo-gigolo bali.

Di Jakarta, emang banyak yang menuduh gw clubber banget. Padahal sih sebenarnya biasa-biasa saja. Masih dalam kendali finansial dan kesehatan lah. Tetap aja ada yang menjuluki gw sebagai partygoer segala. Tapi setelah di Bali ini, tambah lagi ke Manna House tepat setelah pesawat mendarat di Jakarta. Lalu acara birthday di K7 pas tgl 25-26. Itu berarti gw 10 malam berturut-turut masuk club. Wuekkssss.... bener-bener sampai eneq rasanya. Bukannya seneng, gw malah berasa jadi party monster seperti Macaulay Culkin dalam film besutan Fenton Bailey dan Randy Barbato (2003) yang diangkat dari kisah nyata.

Selebihnya perjalanan ke Bali tahun ini adalah a whole new experience. Penuh kejutan, kegembiraan, refleksi dan hhmm.. banyak PR-nya juga sih. Perjalanan kali ini menyingkap beberapa misteri yang tadinya masih gw kunci rapat-rapat di benak gw, serta menjawab beberapa pertanyaan dan keragu-raguan gw. Pokoknya sebuah perjalanan berharga untuk meremajakan mental.

Bali di pertengahan Agustus sendiri memang jadi pulau kegembiraan. Entah sejak kapan mulainya, orang beramai-ramai liburan ke Bali di pertengahan Agustus. Bagi gw sendiri, tahun ini adalah tahun keempatkalinya secara berturut-turut gw ke Bali di pertengahan Agustus. Lalu, pulang sesaat menjelang ultah. Cuma kali ini yang paling panjang dan paling pol di Bali. Salah satu sebabnya adalah super long-weekend di tahun ini yang menyebabkan Bali tahun ini semarak dengan acara.

Sebenarnya, gw sering sekali ke Bali. Pada masa jayanya, bisa 6 kali setahun. Tetapi semua selalu dengan embel-embel dalam perjalanan dinas atau liputan. Terakhir kali ke Bali untuk liburan murni adalah tahun 1999 sebagai Timur Loro Sa'e post-referendum spiritual healing . Setelah itu, semuanya untuk bekerja. Walaupun kerjaan gw sebenarnya sama juga dengan liburan. Penuh dengan party juga dan penuh tamasya juga. Tetapi kan ada beban pikiran untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Well, biarpun party setiap hari tapi ternyata selalu ada ruang untuk refleksi, bercermin, memaknai dan memahami. Makanya gw bilang juga tadi, perjalanan kali ini banyak memperbaharui mental gw. Tetap banyak pelajaran yang bisa dipetik. Semoga hidup bisa menjadi lebih baik.

Sekarang? Istirahat dulu lah dari kegiatan clubbing. Apalagi ada insiden kecil pula kemaren. Ya sekarang mending kerja lagi, berkarya lagi. Memanfaatkan mental yang sedang segar ini untuk menghasilkan sesuatu. Semoga berhasil.

Btw, kalo ada teman-teman yang punya lowongan kerja kreatif di Bali yang kira-kira memadai untuk hidup sehari-hari seorang lajang, kabar-kabari ya. Kayanya lucu juga deh, kerja di sana. Pokoknya, gw benar-benar makin jatuh cinta dengan Pulau Dewata ini.

FIX YOU
by Coldplay


When you try your best but you don't succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse.

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream, down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I..

Tears stream, down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face
And I..

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you.

Lagu ini di-remix oleh DJ Romi dan DJ Didi dan bener-bener jadi anthem liburan ke Bali tahun ini.

NB. Buat temen-temen yang tidak terlalu suka kalo gw meng-copy lyrics lagu di dalam setiap posting gw, maaf ya ini sekedar memberi identitas saja. Jadi lebih gampang juga dicari di search engine. Semoga saja traffic-nya tambah tinggi.

Saturday, August 26, 2006

Another Trip Around The Sun



Salah satu oleh-oleh yang berhasil gw dapatkan dalam dua pekan liburan ke Bali adalah sekeping pelajaran. Yaitu tentang Maut. Menarik sekali membandingkan pendekatan tentang maut yang diyakini masyarakat Bali dengan pendekatan dari belahan bumi lainnya, terutama dari perspektif samawi. Pendekatan yang mereka yakini tentu saja sangat dipengaruhi latar belakang filsafati Hindu yang berkembang di tempat itu. Apa yang gw tuliskan di sini hanyalah hasil penangkapan otak gw yang dangkal ini, dari keseluruhan kosmologi spiritual masyarakat Bali. Jadi tidaklah perlu dihakimi dengan macam-macam sematan.

Selama ini gw selalu membayangkan maut dalam sebuah narasi yang berakhir dengan tanda tanya, tanda seru atau tanda titik, namun tidak demikian di Bali. Bagaimana mungkin?

Di Bali, ternyata maut tidaklah semencekam gambaran umum di kalangan Samawi. Peristiwa maut digambarkan sebagai peristiwa yang banal. Kehadiran sang ajal seolah-olah hanya peristiwa peralihan belaka, sebuah tahapan jamak. Jauh dari narasi tentang akhirat, kiamat atau neraka. Tetapi tetap dekat dengan narasi pembalasan.

Dalam ajarah Hindu Bali, maut tak lebih dari suatu proses yang tidak menyentuh hakikat kedirian seseorang, yaitu Atma. Hanyalah sebuah proses mengubah jubah ragawi (menjelma) sebagai akibat perbuatan lampau yang disebut Karma. Peralihan raga ini adalah bagian dari suatu proses peralihan energi kosmis, di mana setiap unsur senantiasa terbawa mengikuti gerakan perubahan yang menyeluruh. Pada tahap ini Atma mengalami Samsara. Proses pembalasan atas karma tersebut di kehidupan baru. Proses ini akan terus menerus berulang. Manusia baru akan terlepas dari Samsara, bila mampu menyadari proses ini, lalu membenahi Karma-nya. Mengubah jalur energinya menuju tahap pelepasan atau moksa.

Seperti daun-daun yang berguguran ke muka bumi, lantas menjadi humus yang kemudian menyuburkan tanah. Seperti bibit yang terlepas dari bunga, lalu tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Begitulah tentang maut. Jika maut saja hanya sebuah peralihan, maka apa artinya sebuah ulang tahun. Mungkin tepatnya hanya disebut sebagai penanda. Sebuah penanda atas berakhirnya sebuah perjalanan mengelilingi matahari. Sebuah penanda bahwa perjalanan baru telah dimulai.

Hari ini gw menuntaskan perjalanan yang ke-duapuluhsembilan kalinya mengelilingi matahari. Selanjutnya adalah hari-hari yang disebut Bos Arya sebagai the last 365 days of being twenty-something. But, it really is only another number...

I hope someday I can finish the whole journey, fulfill my karma and reach the eternity...

ANGELS
Robbie Williams


I sit and wait
does an angel contemplate my fate
and do they know
the places where we go
when we´re grey and old
´cos I´ve been told
that salvation lets their wings unfold
so when I’m lying in my bed
thoughts running through my head
and I feel that love is dead
I’m loving angels instead

and through it all she offers me protection
a lot of love and affection
whether I’m right or wrong
and down the waterfall
wherever it may take me
I know that life wont break me
when I come to call she wont forsake me
I’m loving angels instead

when I’m feeling weak
and my pain walks down a one way street
I look above
and I know ill always be blessed with love
and as the feeling grows
she breathes flesh to my bones
and when love is dead
I’m loving angels instead

and through it all she offers me protection
a lot of love and affection
whether I’m right or wrong
and down the waterfall
wherever it may take me
I know that life wont break me
when I come to call she wont forsake me
I’m loving angels instead

Monday, August 21, 2006

Kembang Padang Ilalang




Mandi cahaya dalam jingganya senja di tanah dewata,
kubiarkan hatiku lepas dan bernyanyi...



Kembang Padang Ilalang

Kembang Padang Ilalang
Berayun lembut kemayu.

Kembang Padang Ilalang
Kau rayu aku sore itu.

Di antara lembayung mega
perlahan terseduh rintik hujan.
Namun tiada hitam kelabu
Hanya kabut membias malu.

Kembang Padang Ilalang
Kau rayu aku sore itu.
MUKTI-MUKTI

Buat yang ingin nyanyi bareng bisa klik aja di sini

Friday, August 04, 2006

Mandeg



Sedang tidak banyak yang bisa gw kerjakan. Akhir bulan lalu gw mengambil sebuah keputusan radikal. Entah bakal gw sesali atau nggak. Yang jelas keputusan itu mengubah orientasi dan pola hidup gw. Semua yang dulu ada rumusnya sekarang bergerak secara abstrak maju-mundur, naik-turun dalam dinamika yang tidak tertebak. Chaos!

Absurd? Mungkin. Kacau? Bisa jadi. Tidak apalah. Jika memang ini yang mesti dibayarkan untuk sebuah kejernihan dan kejelasan. It's just something that I have to do. Untuk memahami pelajaran-pelajaran hidup yang sudah singgah tapi tidak sempat termaknai karena hidup terlalu sibuk untuk berlari dan membudak pada peradaban kota. Kini gw ngelepas semua belenggu itu. Mungkin gw juga tengah memasung diri gw dalam belenggu-belenggu baru. Entahlah.

Telah berjalan sejenak kini. Gw mulai uring-uringan. Rasa sesal atas masa lalu yang kelam dan tidak menguntungkan pun hadir. Tapi untungnya semua datang sebagai pemahaman. Betapa gw sudah pernah begitu beruntung. Bagaimana hal-hal kecil yang kadang-kadang tidak bisa gw hargai ternyata bernilai penting.

Ah sudahlah. Yang penting ada untungnya. Bagaimanapun kan gw masih orang Indonesia juga. Yang selalu bisa melihat titik cerah dalam kepekatan kabut. Yang selalu bisa menemukan sisi baik dari sebuah cerita kelam.

Masalahnya sekarang hidup masih terjebak dalam kabut? Biarlah. Biarkan semua derita mendera dulu. Bukankah Roy Marten saja bisa menyimpulkan kalau hidup kadangkala butuh penghinaan dan penganiayaan agar kita bisa mendapat kepahaman.

Cuma sebuah hati yang senantiasa bersenandung: Semoga badai pasti berlalu!

PS. Sebuah quote dari film, "Waiting..." (2005) tanpa diduga-duga mewakili apa yang harus gw lalui sekarang, "So, when things in your life become stagnant - you know, you're no longer happy with what you're doing - then you figure out what's important to you. Then create your own showing game."

Stuck in The Moment
U2


I'm not afraid of anything in this world
There's nothing you can throw at me
That I haven't already heard
I'm just trying to find a decent melody
A song that I can sing in my own company

I never thought you were a fool
But darling, look at you
You gotta stand up straight, carry your own weight
These tears are going nowhere, baby

You've got to get yourself together
You've got stuck in a moment and you can't get out of
Don't say that later will be better
Now you're stuck in a moment and you can't get out of it

I will not forsake the colours that you bring
But the nights you filled with fireworks
They left you with nothing
I am still enchanted by the light you brought to me
I still listen through your ears
And through your eyes I can see

And you are such a fool to worry like you do
I know it's tough and you can never get enough
Of what you don't really need now, my oh my

You've got to get yourself together
You've got stuck in a moment and you can't get out of it
Oh love, look at you now
You've got yourself stuck in a moment and you can't get out of it

I was unconcious, half asleep
The water is warm till you discover how deep
I wasn't jumping, for me it was a fall
It's a long way down to nothing at all

You've got to get yourself together
You've got stuck in a moment and you can't get out of it
Don't say that later will be better
Now you're stuck in a moment and you can't get out of it

And if the night runs over
And if the day won't last
And if our way should falter
Along the stony pass
And if the night runs over
And if the day won't last
And if our way should falter
Along the stony pass
It's just a moment, this time will pass
IBX5899AACD4E772