Wednesday, June 29, 2005
NOT FAR BUT AWAY
Ada kalanya begitu sedikit hal menarik untuk ditulis sehingga kita mengenal istilah writer's block. Sementara ada kala lain di mana begitu banyak hal menarik terjadi untuk ditulis di blog ini. Saking banyaknya hal menarik itu, maka energi pun jadi habis dan ujung-ujungnya tidak bisa menulis juga. The bottomline is: writer's block juga... hehehe, iya nggak?
Sudah 3 akhir pekan ini, gw seperti dilempar dari satu rave party ke rave party lain. Kultur rave party ternyata kini memang sedang jadi trend mengemuka di sekitar Jakarta. Kalau rute gw sendiri malah tak cuma sekitar Jakarta tetapi sampai ke negeri jiran. Bermula dari Cream pada 11 Juni 2005 lalu. Cream tahun lalu sebenarnya tidak terlalu luar biasa, jadi ekspektasi gw tahun ini juga biasa saja. Tetapi tahun lalu, pada minggu siang sesudah Cream, gw ada jadwal pemotretan dengan Masayu Anastasia. Pemotretan itu sendiri jadi sempat agak-agak ribet awalnya (maklum basian!) namun akhirnya berjalan mulus, lancar dan sukses. Bahkan sampai saat ini, boleh dibilang salah satu pemotretan tersukses yang pernah gw lakukan sampai dimuat di beberapa negara. Pemotretan itu sempat memuluskan beberapa jalur dalam karir gw sesudahnya untuk beberapa saat. Selain itu, efek pemotretan itu belakangan hari mengantar gw berkenalan dengan Abi yang sampai hari ini jadi sahabat dekat gw, meskipun agak jarang ketemu lagi. Atas nama masa lalu yang belum terlalu jauh - not far but away... - maka gw berangkat Cream.
Minggu berikutnya berangkat ke Singapura. Resminya sih diundang ke Ibiza Summerdance Out 2005 yang diadakan di Sentosa Island. Tetapi karena acaranya baru Sabtu malam, sementara undangannya dimulai sejak Jum'at pagi, maka oleh Singapore Tourism Board, kami dijamu dan disuguhi berbagai kegiatan. Umumnya shopping dan melihat-lihat clubbing scene di Singapore. Mulai dari mengunjungi New Asia Bar, sebuah lounge bar tertinggi di Singapore, sampai clubhopping ke berbagai bar dan club yang konon happening di sana dan akhirnya ke Zouk. Tapi karena sudah jalan dari subuh, agak kurang enjoy juga jalan-jalannya, kebanyakan capeknya. Tetapi lumayanlah bisa melihat pengalaman baru dalam berpesta. Besoknya selain clubbing, kami masih sempat menonton sebuah pertunjukan pantomime unik yang menampilkan atraksi dengan balon sabun gitu. Sesudah itu naik G-Max (semacam bungee jumping gitu tapi yang dilempar dari bawah, bukan yang lompat dari atas. Waktu naik G-Max itu, saking seremnya, gw sampai nggak bisa teriak di atas sana. Pas turun, gw bersyukur bisa selamat dan bersyukur in my boring life, at least I could feel a bungee jumping experience. Tapi sumpah, nggak mau gw ulang dua kali! Malamnya baru deh ke rave party itu. Dibandingin ama rave party di Jakarta dan sekitarnya yang line up dj-nya bisa sampai puluhan orang dengan beberapa area, rave ini sih nggak ada apa-apanya. Ini cuma satu area dengan 3 DJ dari Ibiza beneran sih. Mereka main house, progressive lalu trance. Areanya memang asyik banget. Di tepi pantai berpasir putih yang indah, kalo di Indonesia gw jadi inget Aquasonic di Anyer hampir setahun lalu juga. Di belakang dj booth juga ada jacuzzi yang nyaman tempat puluhan orang menceburkan diri. Kebetulan gw di sana juga bareng banyak teman-teman ada Aline, Indah Kalalo, Putri Farmer, Nadya, Enditha, dll. Wah cantik-cantik semua... Kayanya seperempat yang hadir juga orang Jakarta atau orang Indonesia sih. Mungkin karena gw bergaulnya kebanyakan dengan orang Indonesia. Singapura memang dekat saja, hanya seperti di beranda Indonesia, - not far but away - tetapi setidaknya a whole new experience. Sesampainya di Indonesia, rasa kangen terhadap clubbing scene Jakarta pun meremang. Akhirnya dituntaskan deh dengan cara gw sendiri deh. You know how... Not far, but away...
Rave party berikutnya, adalah The Lost Chapter di Pulau Bidadari. Kalau dua rave party secara umum biasa-biasa saja. Nah, yang satu ini baru beda banget. Lokasinya di tepi pantai Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Dijadwalkan mulai dari jam 5 sore dan akan berakhir besoknya jam 11 siang. Selain itu menurut gw konsepnya juga unik. Pengunjung harus berlayar dulu dengan boat, sesampainya di sana check in di beberapa cottage yang disediakan atau setidaknya cari tempat mangkal deh. Baru berlanjut cari makan malam, di tenda-tenda makan (mumpung masih bisa), baru deh berlanjut ke party-party di 3 area, seperti biasa dengan line up hingga puluhan orang. Sayang, pengunjungnya kurang begitu ramai, tetapi konsepnya dan tempatnya sih asyik banget. Benar-benar hal baru yang layak diulang. Tentu dengan positioning waktu yang lebih tepat. Mungkin karena mulai agak terlalu sore, sekitar jam 4 malam, gw sudah agak capek dan ternyata boat kembali ke Jakarta yang pertama kali baru jam 5 pagi. Akhirnya, gw cuma termenung di tepi pantai memandangi sinar bulan yang jatuh di lepas laut Jakarta. Sambil melihat lampu-lampu kota Jakarta dari kejauhan. Padahal, Pulau Bidadari masih Jakarta juga, tetapi rasanya sudah di luar kota banget. Pengalaman bermenung di tepi pantai ini yang akhirnya jadi asyik sendiri. Kadang-kadang tangan gw seperti berusaha meraih Jakarta, tetapi ternyata Jakarta not too far, but away from me... It's a 'lil bit sad and fun at a same time. Bulan yang tidak terlalu bulat tetapi bersinar sangat terang itu malah membuat gw menyenandungkan Fly Me To The Moon. Pengalaman ini indah banget sampai gw gak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menceritakannya. Ketika matahari terbit, kerinduan gw pada teman-teman gw yang menunggu di sudut Kota memuncak. Kehadiran speedboat, membangkitkan kegirangan gw untuk bergegas kembali ke Jakarta.
Pengalaman-pengalaman sesaat lepas dari realitas Jakarta ini akhirnya ada gunanya juga. Setidaknya ada nafas lega, ada kerinduan dan ada semangat baru yang bisa gw rasakan ketika kembali ke Jakarta. Ada kehangatan dan ada optimisme baru. Di bawah sinar matari di dermaga Marina Ancol, angin pantai bertiup pagi hari dan membisikan kecintaan gw pada kota ini. Gw jadi ingat salah satu episode Sex and The City, kalo nggak salah di sekitar episode 4 atau 5 gitu yang memang didedikasikan oleh penulisnya untuk mengungkap cintanya pada New York. Kala itu Carrie Bradshaw juga berjalan menembus angin malam New York, kalau gw menembus angin pagi Jakarta. Lucu juga, karena pemikiran-pemikiran ini hadir di sekitar ulang tahun Kota Jakarta yang ke-478. Meskipun gw masih belum mengaku sebagai orang Jakarta tulen, tetapi di dalam ucapan Selamat Ulang Tahun Jakarta yang gw ucapkan dalam hati, terselip juga kata-kata cinta untuk kota yang keras ini.
Rupanya pengalaman minggu lalu tidak akan jadi pengalaman rave party terakhir gw dalam bulan ini. Karena next weekend akan ada rave party lagi di Hambalang. Salah satu rave party penting juga dalam sejarah CBS. Sepertinya atas nama masa lalu, akan jadi keharusan juga untuk hadir. Well, another not far but away experience lagi. Semoga sukses deh...
Terlepas dari itu, gw baru saja membuat list 3 topik baru yang sudah antri untuk di-upload ke blog ini. Gila, gw senang meskipun tidak selalu berisi warna-warna cerah, ternyata begitu banyak hal dalam hidup yang bisa kita kenang dan kita pelajari.
FLY ME TO THE MOON
Fly me to the moon
Let me play among the stars
Let me see what spring is like
On a-Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, baby, kiss me
Fill my heart with song
And let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, I love you
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment