Tuesday, November 14, 2006
Jalan Menikung
Remember U2? Remember Stuck in A Moment? Remember my posting about "Mandeg"?
Tak seburuk dugaan gw, ternyata hari-hari itu bisa dilalui dengan mulus. Bahkan beberapa hari di antaranya adalah hari-hari terindah dalam hidup gw. Akhirnya setelah terus menerus bekerja keras mebanting tulang dari pagi sampai pagi lagi, gw berkesempatan menikmati cuti yang cukup untuk menarik nafas. Ternyata masa-masa cuti malah melahirkan segudang ide-ide baru yang sedang berlangsung upaya manifestasinya saat ini.
Well, life is funny and wierd. The late John Lennon said,"Life happens when you're busy making other plans." And then, somebody shot him. You know, life's funny that way. Once you let go of the wheel, you might end up right where you belong.
Tetapi tantangan dan godaan itu memang senantiasa hadir dalam hidup manusia, seperti juga pahit dan manis. Hidup gw pun ya seperti wajarnya hidup-hidup orang lain ternyata. Tak lebih dan tak kurang.
Dalam novelnya, Jalan Menikung, Umar Khayyam alias Pak Ageng (ini untuk membedakannya dengan Ummar Khayyam yang pujangga Timur Tengah itu) menceritakan sebuah keluarga yang dihadapkan pada serangkaian pilihan berat dalam melanjutkan eksistensinya. Novel ini sendiri adalah sequel dari masterpiece-nya Pak Ageng, Para Priyayi.
Hidup memang penuh pilihan. "Opto Ergo Sum - Aku memilih maka aku ada," kata Dee dalam Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Atau HJC Princen menyebutkan semua itu adalah, "A matter of choice."
Gw sekarang sedang di persimpangan jalan. Antara sepenggal cita-cita dan kesukaan atau balas budi dan pelajaran. Dua-duanya sama berat. Dua-duanya mempertaruhkan masa depan. Dua-duanya melibatkan hal-hal yang gw sukai dan gw cari. Dua-duanya berkaitan dengan orang-orang yang gw kagumi. Oooh bantu aku???
And on really romantic evenings of self, I go salsa dancing with my confusion
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment