Thursday, May 18, 2006

Post Da Vinci Code




Well, filmnya sih lumayan lah. Persis kaya di buku. Tom Hanks gak sukses, tapi Audrey Tatou, Paul Bettany dan Sir Ian McKellen keren.

Secara sinematografi lumayan. Tapi nonton film yang diadaptasi dari buku yang sudah sangat visual gini emang susah berharap banyak. Udah sedikit banget ruang untuk imajinasi. Apalagi bukunya happening banget. Tapi bolehlah diakui kalau Ron Howard sukses mentransfer kilas balik sejarah dan bahasa batin dalam bahasa visual yang baik dan gak janggal.

Yang paling gw sayangkan adalah adegan awal di Museum Louvre. Dalam bukunya, adegan penyelidikan kematian Sauniere ini begitu megah. Robert Langdon, Sophie Neveu, Bezu Fache dan kepolisian Perancis berkeliaran di dalam Museum Louvre sambil dikelilingi karya-karya besar para maestro. Sayang karena peraturan Louvre yang tidak mengizinkan kamera menyorot langsung ke karya-karya besar itu dan tidak mengizinkan pemakaian lampu yang berlebihan maka adegan ini jadi agak gelap dan karya-karya itu tidak terekspos seutuhnya. Sayang sekali, padahal eksotisme inilah jualan utama novelnya dulu gw rasa.

Kalo nonton di bioskop Indonesia, subtitle bahasa Indonesia sepertinya tidak akan utuh, karena disensor pada bagian-bagian yang spiritual. Mungkin supaya
tidak menimbulkan kehebohan. Tapi kalo filmnya sendiri nggak ada yang disensor deh kayanya.

Kesimpulannya: perlulah ditonton buat nambah pengetahuan sambil sedikit liat aksi tegang-tegangan, tapi gak perlu terlalu berharap banyak sampai bisa mempengaruhi orientasi keimanan orang banyak.

Ini sih baru kesan aja ya setelah nontonnya, kalo ingin baca review lengkapnya, nanti klik saja di Tamasya.

No comments:

IBX5899AACD4E772