Monday, December 12, 2005
PETROLOGO
Tadi malam, tanpa sengaja gw menyaksikan acara launching logo baru Pertamina di salah satu televisi swasta. Acara ini segera menarik perhatian gw karena dua hal. Pertama, basically, di antara keluarga gw, sedikit banyak ada yang bekerja untuk Pertamina. Eh, tepatnya banyak dan turun temurun. Untunglah, untuk garis gw, bokap memutuskan jejaringnya lebih dulu. Kedua, karena ada Thessa Kaunang. Untuk alasan kedua sih, gw nggak perlu menjelaskan panjang lebarlah.
Paginya gw baru tahu kalau logo itu berharga US$ 250.000 atau senilai Rp. 2.500.000.000,- Untuk sosialisasinya akan menelan biaya Rp. 20.000.000.000,- Wow! Pertamina gitu lho? Pertanyaan-pertanyaan pun secara luas berkembang untuk menanggapi penggantian logo yang nilainya sangaaaaatttt mahal itu. Banyak yang sinis, termasuk gw.
Bung Kepra di CCI lalu mengajukan pertanyaan,"First Thing First. Ganti logo itu dalam beberapa hal memang penting. Kita bisa diskusi panjang lebar soal ini. Apakah Pertamina sudah saatnya ganti logo? Adakah sebuah prasyarat yang musti dicapai sebelum sebuah institusi memutuskan untuk mengganti logonya?"
Gw langsung merespons. Menurut gw, sementara di satu sisi, kita mengaku kekurangan anggaran untuk import BBM. Di sisi lain perusahan minyaknya menghamburkan duit sedemikian besar untuk ganti logo. Apakah se-urgent itu?
Bayangkan angka sedemikian besar untuk membuat logonya saja. Berapa besar lagi yang akan dibuang untuk mengaplikasikannya di berbagai media sampai di pom-pom bensin. Di setiap pom bensin kan ada gambar kuda laut yang harus segera di-take out dan diganti dengan logo baru. Coba kalo dana itu dijadikan dana subsidi untuk rakyat miskin, maka akan sanggup memberikan dana subsidi tambahan sebulan lagi untuk 225.000 kepala keluarga. Tapi mungkin memang lebih baik dipakai untuk ganti logo daripada dimakan sendiri.
Lalu, Bung Kepra membalas lagi lewat e-mail selanjutnya. "Apakah Pertamina sudah saatnya ganti logo? Ini pertanyaan untuk Pertamina, dikaitkan dengan First Think First. Apakah logo adalah hal yang teramat penting untuk segera dibenahi di Pertamina? Tidak adakah hal yang lebih penting lainnya, yang urgensinya melebihi ganti logo? Belum lagi hal-hal lain seperti yang disampaikan oleh Ei Sulaksmono, dalam kaitannya dengan konsekuensi setelah Pertamina ganti logo. Mengapa hal ini saya tanyakan? Hal ini saya tanyakan mengingat bahwa BBM adalah issue yang paling hangat di Indonesia. Dan setahu saya, Pertamina berhubungan erat dengan BBM. Sama ada kata MINYAK dalam singkatannya. Ada yang bisa kasih pencerahan dari sisi kehumasan yang lebih luas? Apakah pergantian logo ini tidak akan berdampak negatif? Atau justru positif?" (koreksi Bung Kepra: Sukmolelono, bukan Sulaksmono)
Bukannya gw tidak mendukung pekerjaan kreatif. Tapi hanya berusaha untuk berpikir komprehensif terhadap segala hal. Rupanya tidak cuma gw yang berpikir gini. Meneg. BUMN dan KPK kini tengah mempersiapkan pemeriksaan perihal ganti-mengganti logo ini. Semoga saja ketemu titik cerah, dalam hal apapun.
Falling Angels
Nitin Sawhney
it's a time for grown up boys
to make a mess of prety things
to lose yourself and find
a peace in your good-bye
I lost my faith in you
to distant dreams of true
nothing here redemes me
no angels to release me
[CHORUS]
unchain my falling angels
unchain my falling angels
to chain me
the shadows burry me
in rusty memories
hopes for inside
my angels call good-byes
you lost that photo-album smile
to memories fadded ,fadded,fading...
shall we fade child?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment