Wednesday, October 05, 2005
Deddy Mizwar
Deddy Mizwar - foto: trdwijaya
Akan sangat banyak waktu terbuang jika gw dipaksa menjawab siapa yang paling gw kagumi di muka bumi. Idealnya gw menjawab nama tokoh-tokoh agama, ideolog atau para pemikir besar dunia. Well, ok... everybody's got a piece of me. And the answer is gonna be soooooo looooonnngggg....
Salah satu nama yang biasanya terlintas cepat adalah Deddy Mizwar. Gak tau kenapa, sejak kecil gw mengidolakan Pak Haji yang satu ini. Awalnya, jelas karena prestasi akting yang mengantarnya menjadi aktor peraih Piala Citra terbanyak dalam sejarah film nasional. 4 Piala Citra lewat Arie Hanggara, Nagabonar, Opera Jakarta dan Kuberikan Segalanya. Belum lagi rentetan nominasi yang diraihnya hampir tiap tahun, waktu FFI masih aktif.
Kekaguman pada Pak Haji agak lama terkubur bersama bangkai perfilman nasional tempo dulu. Sesudah itu Pak Haji aktif berkiprah di sinetron, khususnya sinetron dakwah dan gw jadi berjarak menikmatinya. Yang sempat gw sedikit intip cuma Lorong Waktu. Sekali lagi gw kagum dengan idenya yang luas dan masih jarang dilakukan seniman Indonesia. Berapa banyak sih film dan sinetron nasional yang memanfaatkan cerita soal mesin waktu, padahal dalam film barat storyline kaya gini dah basi banget. Pak Haji bisa mengemasnya jadi cerita Indonesia yang menarik.
Plus, konsistensinya mengangkat misi dakwah. Pak Haji boleh dibilang sebagai pelopor sinetron-sinetron dakwah Islam yang sekarang marak luar biasa di televisi swasta nasional. Menilik karya-karya Pak Haji dengan sinetron dakwah lain yang bertebaran itu, terasa sekali bedanya. Bukannya berprasangka buruk, tetapi ketulusan berdakwah dan bau duit ternyata bedanya jauh euy... Apalagi kalau sinetron-sinetron itu dirunut akar siapa pembuatnya. Siapa yang benar-benar punya misi dakwah dan yang bukan. Kita tidak usah bicara niat baik atau niat buruklah. Niat kan dibayar kontan sama tuhan, jadi biar tuhan yang tahu.
Gw mulai mengagumi Pak Haji lagi sesudah nonton Kiamat Sudah Dekat di PPHUI hampir dua tahun silam. Waktu itu perfilman nasional mulai menunjukan gejala kehidupan yang signifikan. Pak Haji dengan gagahnya meluncurkan karya yang sudah sangat matang dan kental gaya tuturannya. Pesannya memang dakwah Islam, tetapi dikemas dengan sangat subtil dan kocak. Konyol memang, tetapi punya ciri khas yang membuatnya berbeda. Di era pengekoran dan plagiarisme, hal itu patut diacungi dua jempol. Sayang sekali, film ini agaknya tidak dipromosikan dengan baik, sehingga agak tersendat pemasarannya. Padahal sumpah deh, gw merekomendasikan film ini.
Selanjutnya Pak Haji membuat film Ketika. Sebuah perayaan atas upaya penegakan hukum di Indonesia. Film ini kembali sepi penonton dan seperti berlalu tanpa bekas. Memang IMHO, ceritanya agak kedodoran. Film ini sama sekali bukan film dakwah. Mungkin karena itu Pak Haji seperti kehilangan pijakan. Film ini sendiri bukan film jelek sama sekali. Reuni bintang-bintang Citra di film itu sudah jadi tontonan yang mengesankan sendiri. Ada Lidya Kandou, Dewi Yull, Didi Petet, dll. Lewat film ini, Pak Haji menegaskan eksistensinya dalam benak gw.
Di Bulan Ramadhan seperti ini, Pak Haji benar-benar unjuk gigi. He's da man! He's practically man of the month. Dia ada di mana-mana; sinetron, talk show, variety show, sampai iklan-iklan mulai dari sahur sampai sahur lagi. Mungkin salah satu sebab yang membuat Pak Haji begitu dicintai adalah karena dia bicara dengan bahasa awam. Dia merangkunm kebiasaan-kebiasaan masyarakat lalu memasukan nilai-nilai di dalamnya. Sama sekali tanpa paksaan. Dia juga bicara tentang hal-hal yang sudah melampaui batas agama. Dia bicara tentang kebajikan, hubungan baik, sikap-sikap baik. Hal-hal yang bisa didiskusikan semua pemeluk agama dalam damai. Bukan soal iblis dan malaikat atau sorga dan neraka. Jadi gw yang kaya gini saja bisa menikmati karya-karyanya. Lihatlah di acara Kampung Lele yang digagasnya. Melly Zamri masih tetap melenggak lenggok bak Puteri Malam, tetapi dengan berbusana muslimah yang membuat goyangannya jadi biasa saja, hanya ekspresi kebahagiaan. Kalo orang lain mungkin sudah sibuk mengurusi halal atau haramnya goyangan itu. Bagi Pak Haji tampaknya dakwah juga proses komunikasi, jadi harus masuk lewat kuping orang yang didakwahi, lalu ikut ke arah kita. Dengan kata lain, message lebih penting daripada medium, isi lebih penting daripada kemasan.
Di tengah asyiknya pekerjaan baru, stamina gw akhirnya tumbang. Gw harus menghabiskan seharian siang-malam di tempat tidur. Hiburan satu-satunya cuma acara TV di bulan puasa yang nyaris seragam. Kalo gak sinetron dakwah, ya lawakan yang materinya itu-itu saja. Tak sengaja tombol remote control membentur sebuah kanal yang sedang menampilkan salah satu sinetron Ramadhan Pak Haji.
Pak Haji digambarkan sedang membetulkan sebuah jam weker. Lalu anaknya datang dan bertanya ada apa dengan jam itu. Lalu dengan enteng Pak Haji menjawab, "Oh cuma tempat baterai-nya yang mesti dibersihkan karena kebanyakan debu jadi tidak bisa menerima energi, sama seperti hati dan otak kita, kalau masih banyak debu susah menerima kebajikan".
Lalu di adegan lain. Pak Haji meminta anaknya mengisi cangkir dengan teh. Pak Haji memegang cangkirnya sambil ngobrol. Sementara anaknya keberatan membawakan teko dan gagal memasukan air ke dalam cangkir, karena cangkirnya ketinggian. Lalu Pak Haji beristighfar dan berkata,"Maaf cangkirnya ketinggian, nak. Nah, begitu juga hati kita, kalau masih terlalu tinggi, ilmu jadi susah masuk."
Maka bertambah tebal kekaguman gw pada Pak Haji.
Open Up Your Heart (And Let The Sun Shine In)
by Frente
Mommy told me something. A little kid should know.
It's all about the devil and I learned to hate him so
She said he causes trouble when you let him in your room
He'll never ever leave you if your heart is filled with gloom
Chorus:
So let the sun shine in. Face it with a grin.
Smilers never lose. And Frowners never win
So let the sun shine in. Face it with a grin
Open up your heart and let the sun shine in
When you are unhappy. The devil wears a grin.
But oh he starts to run in. When the light comes prowling in.
I know he'll be unhappy. Cause I'll never wear a frown.
Maybe if we keep on smiling. He'll get tired of hanging 'round.
If I forget to say my prayers. The devil jumps with glee.
But he feels so awful awful. When he sees me on my knees.
So if you feel of trouble. And you never seem to move.
Just open up your heart and let the sun shine in
(Chorus)
Suuuuun Shiiiiiine iiiiiin
Suuuuun Shiiiiiine iiiiiin
Mommy told me someting. A little kid should know.
It's all about the devil. And i learned to hate him so.
If I forget to say my prayers. The devil jumps with glee.
But he feels so awful awful. When he sees me on my knees.
So if you feel of trouble. And you never seem to move.
Just open up your heart and let the sun shine in.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment