Friday, July 29, 2005

CANGKEM



Setiap manusia ingin bersuara. Mungkin tidak hanya dengan mulutnya tapi bisa juga dengan tindakannya. Lebih tepatnya, manusia ingin menyuarakan bagian dari dirinya. Maka kita sering menjumpai frasa-frasa seperti; "menyuarakan sikap", "menyuarakan pikiran" atau "menyuarakan pilihan". Kata suara memang berdenotasi pada bunyi-bunyian, tetapi percayalah bahwa tidak hanya mulut yang bisa menyuarakan bagian dari diri kita itu. Memang, yang gw maksud dengan menyuarakan dalam hal ini adalah mengekspresikan diri.

Tidak ada orang yang ingin dibungkam. Nabi-nabi telah diturunkan ke muka bumi selama ribuan tahun dengan misi menyuarakan kebenaran. Untuk bersuara itu mereka mempertaruhkan segenap kehidupan. Tak hanya miliknya, tetapi juga milik pengikutnya.

Bahkan bagi sahabat-sahabat kita yang terlahir tunarungu pun sama sekali tidak berkewajiban untuk bungkam. Indera mereka yang lain terasah lebih tajam untuk menyuarakan bagian dirinya itu. Sekali lagi gw tegaskan, setiap orang butuh bersuara.

Ketika kita sakit gigi, suara terdengar sangat sakit dan tidak nyaman. Mungkin sebagian rasa sakit itu karena kita dipaksa bungkam oleh kejorokan, keteledoran dan kelalaian sendiri.

Gw sendiri membuat blog ini untuk bersuara. Untuk mewakilkan bunyi hal-hal yang tidak mungkin disuarakan oleh mulut biologis gw. Untuk mewakilkan tulisan-tulisan yang harus gw tulis, tulisan-tulisan yang ingin gw tulis, tetapi gw memiliki keterbatasan untuk menyampaikannya langsung pada orang lain. Blog ini adalah mulut gw untuk menyuarakan apa yang ada di kepala dan batin gw. Karena bersuara tidak cuma hak. Karena ada kalanya bersuara juga menjadi sebuah kewajiban. Blog ini adalah cangkem gw!

Every writer writes for a reader. Every writer sends a voice out, hoping to reach the person who can answer. Dalam penciptaan manusia memang telah diberikan 'tanda-tanda' akan tugasnya di muka bumi. Manusia diberi satu mulut dan diberi dua telinga. Artinya selain bicara, kita juga berhak dan berkewajiban untuk mendengar. Secara kuantitas, kita bahkan harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Nah, ketika fasilitas comment yang disediakan YACCS di blog gw, tidak lagi berfungsi dengan baik, maka gw merasa sangat berdosa. Gw merasa telah mengebiri hak teman-teman untuk bersuara di blog ini. Gw juga merasa telah menganiaya hak gw untuk mendengar. Sayang beberapa kesibukan belakangan ini membuat gw tidak bisa buru-buru memperbaiki kerusakan ini. Untunglah, malam ini gw berhasil mengganti fasilitas berkomentar gratis ini dengan layanan baru. Mohon maaf, kalau ada suara-suara terdahulu yang tidak bisa tampil lagi. Namun, teman-teman bebas bersuara ulang dengan fasilitas comment yang baru ini. Jadi teman-teman, jangan sia-siakan fasilitas ini. Gw sudah memanfaatkan cangkem gw, sekarang manfaatkanlah cangkem teman-teman!

GIE
Composed by Eross So7 Vocal by Okta


Sampaikanlah pada ibuku, aku pulang terlambat waktu
Aku akan menaklukkan malam dengan jalan pikiranku
Sampaikanlah pada bapakku, aku mencari jalan
Atas semua keresahan-keresahan ini
Kegelisahan manusia...

Retaklah... Malam yang dingin...
Tak pernah berhenti berjuang
Bacakan teka-teki malam
Tek pernah berhenti berjuang
Pecahkan teka-teki keadilanmu...

Berbagi waktu dengan alam
Kau akan tahu siapa dirimu yang sebenarnya
Hakikat manusia...

Tak pernah berhenti berjuang
Bacakan teka-teki malam
Tek pernah berhenti berjuang
Pecahkan teka-teki keadilanmu...

Akan aku telusuri jalan yang setapak ini
Semoga kutemukan jawaban
Akan aku telusuri jalan yang setapak ini
Semoga kutemukan jawaban

No comments:

IBX5899AACD4E772