Thursday, September 23, 2010
Monday, June 21, 2010
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2011
Berdasarkan SKB tiga menteri, Selasa (15/6/2010), daftar libur bersama dan cuti bersama 2011 adalah sebagai berikut:
1 Januari Tahun Baru Masehi
3 Februari Tahun Baru Imlek 2562
15 Februari Maulid Nabi Muhammad SAW
5 Maret Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1933
22 April Wafat Yesus Kristus
17 Mei Hari Raya Waisak tahun 2555
2 Juni Kenaikan Yesus Kristus
29 Juni Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
17 Agustus hari Kemerdekaan
30-31 Agustus Hari Idul Fitri 1432
6 November Hari Idul Adha
27 November Tahun Baru Islam 1433
25 Desember Natal
Sedangkan cuti bersama Idul Fitri yakni pada 29 Agustus, 1 dan 2 September.
Sedangkan 26 Desember cuti bersama Natal.
Penetapan ini disahkan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Nomor 1 Tahun 2010), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nomor: KEP 110/MEN/VI/2010) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Image from here
Friday, June 11, 2010
World Cup 2010 – Pesta Pora Sepak Bola
Beberapa jam lagi kita akan menyambut tontonan olahraga terbesar di planet ini, dan sah rasanya untuk mengatakan bahwa semua orang akan terkena demam Piala Dunia. Suka ataupun tidak suka dengan sepak bola.
Banyak yang menilai bahwa penyelenggaraan kali ini adalah World Cup terbesar yang pernah dilihat karena berbagai alasan. Saya pribadi menilai begitu, karena fakta ajang prestisius ini diadakan di Afrika Selatan.
Tentu saja saya bukan orang Afrika Selatan, bahkan bukan orang Afrika sama sekali, tapi Anda memang akan mencintai benua ini. Semangat, energi, dan warna-warni dukungan, semuanya mengarah ke sebuah momen luar biasa dalam sejarah sepak bola.
Ketika Afrika Selatan diberi kepercayaan menyelenggarakan event besar ini, sejumlah pihak mengkhawatirkan beberapa hal dari negeri ini. Apakah stadion akan siap, atau akankah mereka sanggup membangun infrastruktur yang cukup dan tepat waktu, mengingat statusnya masih negara berkembang. Sepuluh tahun setelah diputuskan oleh FIFA, kini kita menyaksikan negara ini sudah siap berdiri di bawah lampu sorot dan menyambut seluruh warga dunia penggemar sepak bola.
Tapi ini lebih dari sekedar sepak bola bagi masyarakat Rainbow Nation ini. Pembangunan yang menonjol selama dekade terakhir di negara itu telah menjadikan negara ini sebagai tempat yang lebih stabil dan diperhitungkan sebagai salah satu negara terpandang di dunia. Jutaan Rand (mata uang Afrika Selatan) telah dihabiskan untuk jalan raya, bandara, layanan kereta api, hotel dan restoran kelas satu, dan banyak lagi. Semua ini akan tetap di sini meskipun gerbong World Cup 2010 telah berlalu. Hal ini akan meningkatkan kemampuan finansial negara sepuluh kali lipat.
Peluang bisnis akan bersemi di negeri ini sepanjang bulan ini ke depan, dari orang-orang menjual barang palsu murah, sampai menyediakan taksi murah untuk jutaan pengunjung di negeri yang indah ini. Pokoknya cukup banyak manfaat ekonomi tercipta dari event ini. Kalau begitu, sekarang mari bicara soal orang-orangnya.
Di sebuah negara miskin, kemiskinan dan kriminalitas tinggi adalah hal yang sudah jamak terjadi. Tetapi kita juga harus bicara tentang orang-orang Afrika Selatan yang kuat dan tangguh. Mungkin masih ada sedikit anggapan tentang permusuhan rasial, tetapi Anda harus ingat, negara ini masih hidup di bawah hukum apartheid sampai dua puluh tahun silam. Sejauh ini, insiden karena masalah ini semakin kurang dan kurang sering terjadi, seiring perjalanan waktu. Mereka seolah-olah tengah berusaha menebus kesalahan dan jurang kesenjangan hitam-putih pun kini semakin menyempit.
Waktu telah menjadi penyembuh yang hebat bagi negara ini. Saya menduga dalam lima puluh tahun ke depan, Afrika Selatan akan menjadi salah satu tempat yang populer dan nyaman dikunjungi di dunia. World Cup berhak diakreditasi untuk hal ini.
Sekarang soal sepak bola, jika Anda tidak tahu apa yang mau diharapkan dari negeri ini, maka harapkan saja kehebohannya. Suara vuvuzela akan menggema di telinga Anda. Harapkanlah warna-warninya, harapkanlah gairahnya, tapi di atas segalanya harapkanlah sebuah pesta-pora sepak bola!
Orang-orang Afrika terkenal sebagai orang-orang yang selalu tampak bahagia, apapun masalah yang menimpanya. Orang-orang hebat yang gemar bersenang-senang dan mengekspresikan diri. Jika Afrika Selatan bisa keluar dari wajah suramnya setelah ini - dan saya benar-benar berharap mereka berhasil, maka pesta pun akan melampaui rentang waktu World Cup 2010 ini. Pesta yang terus menerus berkembang semakin besar
Orang paling hebat di Afrika Selatan adalah Nelson Mandela dan malam ini dia akan hadir di upacara pembukaan. Bukan hal yang tidak mungkin terjadi kalau orang yang telah menarik negara ini dari apartheid akan menjadi orang yang akan menendang bola perdana untuk memulai sebuah pesta dalam merayakan Afrika Selatan baru. Sayang sekali, akhirnya kita tahu bahwa Nelson Mandela tidak berhasil datang ke acara itu, karena sedang dilanda duka cita. Sayang sekali. Tetapi hei, World Cup sudah dimulai. So, let the party begin!
Image diambil dari http://www.telegraph.co.uk/
Monday, June 07, 2010
Tanah Air Mata – Sutardji Calzoum Bachri
Tanah airmata tanah tumpah dukaku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami
di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata
(1991)
Foto karya Samsyul Hadi dari portofolio MUD DISASTER
Monday, March 01, 2010
Shutter Island – Bayang-Bayang Ilusi
Shutter Island
Genre(s): Mystery | Suspense/Thriller
Penulis: Laeta Kalogridis dari novel karya Dennis Lehane
Sutradara: Martin Scorsese
Durasi: 148 menit
Bintang: Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley, Michelle Williams, Patricia Clarkson, dan Max von Sydow
Seusai menonton Shutter Island, saya memang langsung merasakan kesulitan bagaimana cara menuliskan review-nya tanpa sedikitpun membahas twist-nya yang penting itu. Maklumlah, jalinan cerita di film ini, sejak awal memang dibangun untuk mencapai klimaks pada twist tersebut. Atau kalau istilahnya Roger Ebert, kritikus kondang di Amrik sono,”Everything is brought together into a disturbing foreshadow of dreadful secrets.” Tapi tenang saja, saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk menuliskan film ini, tanpa membocorkan ending yang penuh kejutan itu. Baca review lengkapnya di sini.
Thursday, February 25, 2010
Barongsai di VHQ
Mungkin dalam rangka Perayaan Cap Go Meh, maka hari ini VHQ Post nanggap pertunjukan barongsai. Anyway, gw manfaatin kesempatan ini untuk latihan upload video ke blog. So, enjoy!
Wednesday, February 17, 2010
Raise the Red Lantern - Sebuah masterpiece yang melampaui berbagai definisi
Raise the Red Lantern adalah salah satu film terindah yang pernah saya saksikan. Latarnya begitu memesona, tertata rapi, didekorasi dan dibingkai dengan sempurna. Gambar-gambarnya direkam melalui berbagai angle yang atraktif. Lihatlah butir-butir salju yang jatuh di atap rumah seakan mampu memberi efek dingin yang menggigit di batin penonton. Warna-warna, detil dan cahaya yang mencolok di bagian dalam rumah, bertentangan dengan kesederhanaan yang muram di halaman rumah, seolah-olah berupaya untuk terus menerus membangun kontras antara kehidupan di dalam perlindungan sang tuan besar dan kehidupan tanpa sang tuan. Jangan pula melewatkan ilustrasi musik yang nyaring dan mengiris jiwa. Baca review lengkapnya di sini
Film yang indah ini akan diputar oleh #klubfilm bicarafilm.com dan curipandang.com dalam rangka merayakan Tahun Baru China dan Hari Kasih Sayang yang jatuh bersamaan di tahun ini. Acara nonton bareng ini rencananya akan diadakan pada Jumat 19 Februari 2010 pukul 18:00 WIB (jangan telat!). Berikut detailnya:
Tempat: Jl. Achmad Dahlan Nomor 39 Gandaria (rumah yang letaknya pas di depan Universitas Uhamka Kebayoran Baru. Kalo dari terminal blok M, dilewatin sama Metromini 72 yang trayeknya Blok M - Lebak Bulus)
Konsumsi: Masing-masing bawa makanan alias potluck. Lebih ok lagi sudah tahu mau bawa apa sebelum hari H. Kalo cuma air putih kita sudah sediakan di sini.
HTM: Gratis tis tis.
Jika berminat ikut, silakan langsung beri komentar di bawah ini. Kapan lagi nonton film ok, sambil kenalan sama warga Curipandang dan bicarafilm yang lain? Psst, bakal ada bagi bagi hadiah pula lho. Ditunggu RSVPnya!
Thursday, January 21, 2010
LYMELIFE – Perjalanan Berat Memenuhi Impian-Impian
Lymelife
Sutradara: Derick Martini
Produser: Martin Scorsese dan Alec Baldwin
Skenario: Derick dan Steven Martini
Bintang: Rory Culkin, Alec Baldwin, Emma Roberts, Jill Hennessy, Kieran Culkin, dan Timothy Hutton.
Sinematografi: Frank Godwin
Lymelife adalah sebuah kisah coming-of-age menawan yang berlatar akhir 1970-an di Long Island, New York. Ketika itu penyakit yang dikenal dengan nama Lyme Disease baru saja mewabah di Amerika Serikat dan masih sangat misterius. Tetapi film ini sama sekali bukan soal Lyme Disease. Wabah ini hanya hadir sebagai latar film ini seperti diucapkan salah satu karakternya, "Isn't it amazing that your whole life can be changed by a bug the size of a pimple on your ass?" kata Charlie Bragg yang kehilangan gairah hidup karena penyakit ini. Untuk baca review lengkap film ini silakan klik di sini
Tuesday, January 19, 2010
At The End of Daybreak
Dilema Cinta Terlarang di Negeri Jiran
At the End of Daybreak (Sham Moh) adalah salah satu dari sedikit film Malaysia yang berani mengajak dunia memperbincangkan tabu. Mengajak kita membincangkan dengan jujur tentang dorongan-dorongan yang salah, lantas tentang rangkaian keputusan dan tindakan yang menciptakan belitan masalah yang kian lama sulit diurai. Mari simak kelanjutannya di sini...
Subscribe to:
Posts (Atom)